Pupuk Kaltim Jamin Ketersediaan Urea di NTB

id Pupuk Kaltim

Pupuk Kaltim Jamin Ketersediaan Urea di NTB

Kepala Kantor Pemasaran PT Pupuk Kaltim Wilayah NTB H Rachmansyah. (ANTARA NTB/ist)

"Stok pupuk kami tersebar di gudang-gudang yang ada di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa"
Mataram (Antara NTB) - Perseroan Terbatas Pupuk Kaltim menjamin ketersediaan pupuk urea bersubsidi dan non-subsidi untuk memenuhi kebutuhan petani memasuki musim tanam padi di 10 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat.

"Kami meminta petani tidak usah khawatir karena stok pupuk urea yang tersedia saat ini mencapai 31.000 ton. Jadi stok aman hingga akhir Desember 2017," kata Kepala Kantor Pemasaran PT Pupuk Kaltim Wilayah NTB H Rachmansyah, usai melakukan rapat evaluasi dan koordinasi dengan seluruh distributor, di Mataram, Kamis.

Ia menyebutkan kuota pupuk urea bersubsidi untuk NTB pada tahun 2017 sebanyak 156.085 ton setelah beberapa kali dilakukan re-alokasi. Sebelumnya, kuota yang diberikan Kementerian Pertanian hanya 125.000 ton.

Dari total kuota tersebut, sebanyak 122.000 ton sudah tersalurkan untuk petani di 10 kabupaten/kota. Sisanya sebanyak 34.085 ton akan didistribusikan hingga akhir Desember 2017.

"Stok pupuk kami tersebar di gudang-gudang yang ada di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Stok akan terus bertambah karena ada kapal yang sedang dalam perjalanan mengangkut sebanyak 3.000 ton pupuk urea," ujarnya.

Sementara untuk kuota tahun 2018, Rachmansyah belum mendapatkan informasi dari pemerintah pusat maupun di daerah.

Meskipun demikian, pihaknya telah melakukan persiapan untuk melaksanakan tugas pendistribusian pupuk bersubsidi dari pemerintah pada musim tanam tahun 2018.

"Kami wajib menyediakan stok untuk kebutuhan satu bulan ke depan. Itu sudah aturan agar tidak terjadi kelangkaan, terutama ketika petani membutuhkan pupuk," ucapnya.

Dalam proses pendistribusian pupuk bersubsidi, pihaknya juga harus memastikan masalah keamanan selama dalam perjalanan, mulai dari gudang menuju distributor hingga ke tingkat pengecer.

Sebab, beberapa waktu lalu ada insiden penghadangan truck pengangkut pupuk bersubsidi di Kabupaten Dompu dan Bima, yang diduga dilakukan oleh oknum yang tidak masuk dalam RDKK.

Rachmansyah mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Dompu yang meminta bantuan aparat kepolisian untuk melakukan pengawalan pendistribusian pupuk dari gudang distributor ke gudang pengecer.

"Aktivitas penyaluran pupuk di Pulau Sumbawa, sudah relatif aman dan lancar karena ada pengawalan dari aparat kepolisian," katanya. (*)