Semua Calon Kompak Kepemimpinan Faozan Khalid Gagal

id PILKADA LOMBOK BARAT

Tata ruang Lombok Barat itu hancur lebur. Semuanya sudah rusak
Mataram (Antara NTB) - Semua bakal calon kepala daerah Kabupaten Lombok Barat yang mengikuti pemaparan visi misi bakal calon kepala daerah, wakil kepala daerah untuk Pilkada serentak 2018 yang dilaksanakan DPD Demokrat Nusa Tenggara Barat, Minggu kompak menyatakan kepemimpinan Bupati H Faozan Khalid selama memimpin Kabupaten Lombok Barat gagal.

Sejumlah bakal calon tersebut, antara lain H Lalu Sajim Satrawan, H Sulhan Muchlis Ibrahim, TGH Hasanain Juaini dan Lalu Ahmad Yani.

H Lalu Sajim Sastrawan, mengatakan Fauzan Khalid gagal mengurus tata ruang wilayah. Menurut, Sajim tata ruang di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) secara keseluruhan menyalahi aturan. Dia mencontohkan kawasan Sekotong yang luasnya 50 persen dari kawasan Lobar kini sudah rusak parah.

Kawasan hutan lindung dan hutan penyangga saat ini kata mantan birokrat itu sudah menyalahi tata ruang wilayah. Begitu juga dengan sejumlah daerah di Lombok Barat sebut Sajim juga melanggar tata ruang seperti pembangunan pusat perbelanjaan di Gerimak Narmada.

"Tata ruang Lombok Barat itu hancur lebur. Semuanya sudah rusak," katannya saat memaparkan di acara visi misi bakal calon kepala daerah wakil kepala daerah untuk Pilkada serentak 2018 yang dilaksanakan DPD Demokrat NTB.

Selain itu, ia menilai selama ini ada pembiaran dari Pemerintah Kabupaten Lombok Barat terhadap pelanggaran tata ruang tersebut. Sehingga, menyebabkan pembangunan di wilayah itu terlihat carut marut dan tidak tertata dengan baik, seperti di kawasan wisata Senggigi dan sekitarnya.

"Sudah jelas sanksi pidana bagi yang melanggar tata ruang. Makanya pemerintahan sekarang gagal mengurus tata ruang wilayah," tegasnya.

Sementara calon kepala daerah lainnya H Sulhan Muchlis Ibrahim menyoroti angka kemiskinan di Lombok Barat yang tidak pernah menunjukkan penurunan. Menurutnya sampai saat ini angka kemiskinan di Lobar masih tinggi. Anggaran untuk pengentasan kemiskinan yang mencapai ratusan miliar hanya tersebar di beberapa SKPD, sedangkan masyarakat tidak pernah tersentuh dengan program.

Bahkan, ia mengatakan saat ini terjadi ego sentris antar SKPD dan tidak terjadinya sinergisitas untuk menekan angka kemiskinan tersebut.

"Jadi ini pekerjaan rumah, kemiskinan di Lobar masih mengkawatirkan, pemerintah saat ini gagal mengentaskan kemiskinan itu," ucapnya.

Sulhan juga menyebut deviasi pembangunan yang tidak mencapai target sesuai dengan Musrenbang menjadi indikator pemerintahan saat ini tidak bekerja maksimal.

Senada dengan H Lalu Sastrawan, H Sulhan Muhlis Ibrahim, Lalu Ahmad Yani juga memandang pembangunan yang dilaksanakan Bupati Lombok Barat H Faozan Khalid semu. Sejumlah bidang pun menjadi sorotannya. Antara lain seperti pendidikan, kesehatan, kemiskinan, tata ruang wilayah, dan kesejahteraan masyarakat yang tidak merata.

"Selama ini kami tidak melihat ada pengawalan dan pengawasan yang nyata oleh pemerintah daerah, masyarakat seperti dibiarkan jalan sendiri tanpa ada perhatian pemerintah," katanya.

Kegagalan Faozan Khalid pun diutarakan bakal calon bupati Lombok Barat TGH Hasanain Juaini. Ia menyebut di bidang lingkungan terjadi kebablasan tanpa memperhitungkan keberlangsungan ekosistem sekitar, termasuk masyarakat. Salah satu contoh di kawasan Narmada dan Lingsar yang menurutnya adalah kawasan penyangga Lombok Barat dan sekitarnya, yakni kota Mataram.

"Kalau hutan kita tidak dijaga sama saja kita bunuh diri pelan-pelan di Pulau Lombok ini," tegasnya.

Ia menambahkan, kalaupun ada perhatian pemerintah daerah, jumlahnya tidak banyak. Bahkan cenderung seperti dilupakan dan dikesampingkan dalam pembangunan sehingga berimplikasi negatif pada tata ruang wilayah. Padahal sejatinya tata ruang wilayah harus disesuaikan dengan aturan di atasnya. Belum lagi persoalan penanganan kemiskinan yang tidak menunjukkan adanya penurunan.

"Hal ini ditambah tidak adanya keberpihakan anggaran dari pemerintah," jelas TGH Hasanain Juaini.

Karena itu, semua bakal calon kepala daerah dan bakal calon wakil kepala daerah menegaskan Kabupaten Lombok Barat perlu ada perubahan dan perbaikan untuk merubah Lombok Barat ke arah yang lebih baik. (*)