Telkomsel Kampanyekan "Internet Baik" di Lombok Timur

id PT Telkomsel

Telkomsel Kampanyekan "Internet Baik" di Lombok Timur

Kampanye "Internet BAIK" dibuka oleh Kadiknas Kabupaten Lombok Timur Lalu Suandi bersama GM Sales Telkomsel Regional Bali Nusra Anandoz Bangsawan, di Kantor Kadiknas Lombok Timur, NTB. (Foto ANTARA NTB/ist)

"Kampanye tersebut kami gelar bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Timur"
Mataram (Antara NTB) - Perseroan Terbatas Telkomsel menggelar kampanye "Internet BAIK" 2017 di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, sebagai seruan penggunaan internet secara bertanggung jawab, aman, inspiratif dan kreatif.

General Manager Sales Telkomsel Regional Bali Nusra, Anandoz Bangsawan, menjelaskan kampanye "Internet BAIK", merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan Telkomsel pada tahun 2017. Program tersebut menyasar 650 orang penerima manfaat, meliputi guru, orang tua murid dan anak-anak di Kabupaten Lombok Timur dan sekitarnya.

"Kampanye tersebut kami gelar bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Timur," katanya.

Kegiatan dilakukan dalam bentuk seminar dengan tema "Cara keren edukasi siswa dan anak". Ada juga dalam bentuk jurnalisme warganet dan pembuatan video singkat untuk mendorong banyak komunitas memproduksi konten positif dan inspiratif.

Bangsawan menambahkan "InternetBAIK" juga merupakan bentuk kontribusi dan kampanye Telkomsel dalam menciptakan ekosistem digital yang positif di Indonesia dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam pelaksanaannya.

Pada tahun 2016, program tersebut telah melibatkan sebanyak 2.800 guru dan orang tua murid, 54 sekolah, 900 murid, dan 550 duta "InternetBAIK".

"Seluruh sasaran kampanye berasal dari 12 kota di wilayah Indonesia, yang akan membantu proses edukasi ke masyarakat, termasuk di Kabupaten Lombok Timur. Sebelumnya kampanye dilakukan di Bali," ujarnya.

Ia mengatakan "InternetBAIK" yang dilakukan pada tahun 2017 menghadirkan konsep baru terkait pendidikan "cyber wellness" yang disebut pendidikan kewarganegaraan digital Indonesia.

Dengan konsep tersebut diharapkan bisa membantu para guru dan orang tua dalam membimbing dan mendamping anak-anak dan generasi muda agar dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi secara baik dan tidak melupakan nilai-nilai kepribadian bangsa.

Program tersebut juga diharapkan mampu mengajak lebih banyak pihak untuk waspada sejak awal terhadap hal-hal negatif di ranah digital seperti "cyberbullying", "cybercrime", berita bohong (hoax) dan pornografi.

"Kami membuka kolaborasi dengan berbagai komunitas dan pemangku kepentingan terkait, sehingga kampanye ini bisa berkembang menjadi sebuah gerakan sosial yang meningkatkan kewaspadaan masyarakat luas mengenai pentingnya penggunaan internet yang baik," kata Bangsawan.  (*)