Penjualan Listrik PLN NTB Turun 9,3 Persen

id PLN NTB

Penjualan Listrik PLN NTB Turun 9,3 Persen

"Bisa jadi ada perubahan perilaku pemakaian listrik oleh pelanggan yang tidak lagi mendapatkan subsidi pemerintah"
Mataram (Antara NTB) - Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara Wilayah Nusa Tenggara Barat mencatat pertumbuhan penjualan listrik periode Januari-Agustus 2017 mengalami penurunan hingga 9,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 14,55 persen.

Deputi Manajer Hukum dan Hubungan Masyarakat PLN Wilayah NTB Fitriah Adriana, di Mataram, Rabu, mengatakan penjualan listrik periode Januari-Agustus 2016 tumbuh sebesar 14,55 persen atau sebesar 1,04 juta kilo Watt hours (kWh). Angka tersebut lebih besar dibanding penjualan pada periode yang sama tahun 2015 sebesar 910,97 ribu kWh.

"Kemudian posisi penjualan periode Januari-Agustus 2017 mencapai 1,09 juta kWh. Angkanya memang lebih besar dibanding periode yang sama pada 2016, tapi persentase pertumbuhannya hanya 5,2 persen," katanya.

Menurut dia, tingginya pertumbuhan penjualan listrik pada 2016 dipengaruhi ketersediaan daya yang melebihi kebutuhan pelanggan, sehingga permohonan permintaan sebagai pelanggan baru cepat terealisasi.

Pada tahun 2015 ke bawah PLN Wilayah NTB membatasi pemasangan baru karena ketersediaan daya listrik belum memadai. Hal itu juga berdampak seringnya terjadi pemadaman bergilir pada malam hari.

"Kalau sekarang kami sudah kelebihan daya mampu karena beberapa pembangkit listrik sudah beroperasi. Namun pada 2017, sepertinya permintaan dan pemakaian listrik mengalami stagnan," ujarnya.

Ia menambahkan faktor lain penyebab turunnya penjualan listrik adalah adanya prilaku efisiensi dari pelanggan, terutama setelah diberlakukannya kebijakan penyesuaian tarif bagi sebagian pelanggan 900 volt ampere golongan mampu, yang sebelumnya merupakan pelanggan disubsidi pemerintah.

"Bisa jadi ada perubahan perilaku pemakaian listrik oleh pelanggan yang tidak lagi mendapatkan subsidi pemerintah," ucap Fitriah.

Untuk menggairahkan kembali penjualan listrik, kata dia, dilakukan dengan berbagai strategi. Salah satunya dengan mengajak masyarakat menggunakan kompor listrik. Program tersebut dilakukan oleh PLN secara nasional.

Selai itu, adanya kampanye penggunaan mobil listrik yang diikuti dengan pembangunan infrastruktur berupa Stasiun Penyediaan Listrik Umum (SPLU) di beberapa daerah percontohan juga diharapkan bisa mendongkrak penjualan listrik.

PLN NTB juga sudah memasang beberapa unit SPLU di sejumlah area publik di Kota Mataram.

Fitriah menambahkan adanya investasi yang masuk ke NTB, terutama di sektor perhotelan dan perdagangan juga diharapkan mampu meningkatkan kembali penjualan listrik.

"Kami berharap penjualan listrik, terutama dari kalangan pelanggan industri semakin meningkat. Untuk saat ini, pelanggan rumah tangga yang masih mendominasi," katanya. (*)