Warga Lombok Barat Berikrar Jaga Kelestarian Mangrove

id HUT RI

Warga Lombok Barat Berikrar Jaga Kelestarian Mangrove

Kelompok masyarakat dan pelajar memperingati HUT ke-72 Kemerdekaan RI di kawasan wisata mangrove Bagek Kembar, Desa Cendi Manik, Kecamatan Sekotong,Lombok Barat. (Foto ANTARA NTB/ist)

"Peringatan hari kemerdekaan kami jadikan sebagai momen mengajak masyarakat dan pelajar untuk ikut bertanggung jawab menjaga kelestarian mangrove"
Lombok Barat (Antara NTB) - Sebanyak 70 warga memanfaatkan momen Hari Ulang Tahun ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia untuk berikrar menjaga kelestarian tanaman mangrove yang ditanam di Desa Cendi Manik, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada 2016.

Pembacaan ikrar dilakukan usai menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pengibaran bendera Merah Putih, di pinggir kawasan penanaman mangrove di Desa Cendi Manik, Kecamatan Sekotong, Kamis, sekitar pukul 15.00 Wita.

Peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI yang dirangkaikan dengan kegiatan pelestarian lingkungan tersebut diinisiasi oleh Balai Pengelolaan Sumber Daya Perikanan dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja NTB.

"Peringatan HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2017, kami jadikan sebagai momen mengajak masyarakat dan pelajar untuk ikut bertanggung jawab menjaga kelestarian mangrove," kata Koordinator BPSPL Denpasar Wilayah Kerja NTB Barmawi.

Sebanyak 70 warga yang terlibat berasal dari unsur Kelompok Masyarakat Pengelola Ekowisata Mangrove, Dusun Bagek Kembar. Selain itu, dari BPSPL Denpasar Wilayah Kerja NTB, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Mataram, wilayah Desa Cendi Manik.

Ada juga dari unsur pelajar tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah yang ada di Desa Cendi Manik.

Selain memberikan edukasi tentang hari kemerdekaan, kata Barmawi, anak-anak tersebut juga diharapkan punya rasa kesadaran yang kuat tentang manfaat melestarikan mangrove.

Menurut dia, mangrove memiliki berbagai bermanfaat, terutama untuk menahan abrasi dan bisa dijadikan sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat nelayan. Di samping, sebagai kawasan bagi jenis ikan laut untuk berkembang biak.

"Jadi Kementerian Kelautan dan Perikanan, melalui BPSPL Denpasar Wilayah Kerja NTB menyiapkan kawasan mangrove di Desa Cendi Manik, sebagai tempat edukasi dan kawasan wisata hijau," ujarnya.

BPSPL Denpasar Wilayah Kerja NTB akan terus mengajak semua pihak untuk ikut terlibat menanam dan mempromosikan kawasan wisata mangrove Bagek Kembar, Desa Cendi Manik.

Selain untuk berwisata, kawasan pesisir hijau tersebut juga bisa dijadikan tempat perkemahan pada momen-momen tertentu. Seperti yang sudah dilakukan kelompok pemuda desa yang menggelar peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2016.

"Jadi setiap momentum hari besar nasional, kami manfaatkan untuk `branding` dan memasarkan ekowisata mangrove Bagek Kembar," ujar Barmawi.

Kementerian Kelautan dan Perikanan, melalui BPSPL Denpasar Wilayah Kerja NTB memberdayakan masyarakat Desa Cendi Manik, Lombok Barat, mengembangkan ekowisata mangrove untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Upaya pemberdayaan sebagai kelanjutan dari program penanaman 120.000 bibit mangrove yang sudah ditanam di lahan seluas 10 hektare dalam tiga tahap sejak Mei-Agustus 2016.  (*)