TPID NTB Sepakati Empat Langkah Pengendalian Inflasi

id TPID NTB

TPID NTB Sepakati Empat Langkah Pengendalian Inflasi

"Dengan sinergi yang kuat serta upaya yang intensif dalam mengendalikan inflasi, harapan kita tekanan inflasi NTB pada bulan puasa tahun ini dapat lebih rendah dibandingkan tahun lalu"
Mataram (Antara NTB) - Tim Pengendali Inflasi Daerah Nusa Tenggara Barat menyepakati empat langkah pengendalian inflasi yang berpotensi terjadi pada bulan puasa Ramadan 1438 Hijriah.

"Kami sudah sepakati empat langkah antisipasi untuk meredam gejolak harga komoditas," kata Kepala Biro Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah NTB Manggaukang Raba, di Mataram, Kamis.

Empat langkah antisipasi tersebut disepakati dalam rapat koordinasi TPID se-Provinsi NTB, yang dipimpin Manggaukang Raba mewakili Sekretaris Daerah NTB selaku Ketua TPID NTB.

Turut hadir pada rapat tersebut Wakil Ketua TPID NTB Prijono yang juga Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB, serta satuan kerja perangkat daerah Pemprov NTB yang termasuk ke dalam keanggotaan TPID, dan seluruh TPID Kabupaten/kota di NTB.

Manggaukang menyebutkan empat langkah strategis untuk mengendalikan inflasi selama bulan puasa Ramadan 1438 Hijriah, yakni menyelenggarakan pasar murah terintegrasi dan memastikan ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga.

Selain itu, menjaga kelancaran distribusi barang dan sosialisasi pengendalian inflasi terus ditingkatkan ke kalangan masyarakat.

"Dengan sinergi yang kuat serta upaya yang intensif dalam mengendalikan inflasi, harapan kita tekanan inflasi NTB pada bulan puasa tahun ini dapat lebih rendah dibandingkan tahun lalu," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan NTB Hj Putu Selly Andayani menegaskan bahwa stok pangan strategis mencukupi untuk kebutuhan selama dalam beberapa bulan kedepan.

"Namun hal yang perlu diantisipasi adalah bagaimana mengelola ekspektasi masyarakat agar tidak terjadi kepanikan pembelian, sehingga dapat berdampak pada kurangnya stok pangan," katanya.

Dinas Perdagangan NTB, kata dia, bersama kepolisian dalam beberapa hari terakhir terus memantau ketersediaan stok pangan, di mana apabila terdapat indikasi penimbunan akan segera ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Pada 23 Mei 2017, seluruh Dinas Perdagagan Kabupaten/kota secara serentak akan menyelenggarakan pasar murah untuk persiapan memasuki bulan puasa," ucapnya pula.

Kepala Perwakilan BI NTB Prijono menambahkan sebagaimana telah dipahami bersama, gejolak harga komoditas seringkali terjadi menjelang dan selama bulan puasa.

Pergerakan harga yang tidak stabil dapat berdampak pada terganggunya daya beli masyarakat dan ketidakpastian produsen dalam menentukan harga barang secara wajar.

Selain itu, kata dia, TPID dalam hal ini perlu bekerja secara terintegrasi, salah satunya untuk menindaklanjuti instruksi pemerintah pusat dalam pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pangan.

"Satgas pangan dalam hal ini bertugas untuk menjaga harga beberapa komoditas pangan sesuai dengan harga acuannya, antara lain gula pasir sebesar Rp12.500 per kilogram (kg), minyak goreng Rp11.000 per liter, dan daging sapi beku sebesar Rp80.000/kg," katanya. (*)