Kapolda: Pemakaman Barok dan Askar Terserah Keluarganya

id TERDUGA TERORIS POSO

Kita ingin pemakamannya lebih cepat lebih baik, artinya setelah dilakukan proses identifikasi oleh forensik, pemakamannya bisa langsung di Poso, saran kita seperti itu kepada keluarganya
Mataram (Antara NTB) - Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Brigjen Pol Firli, mengatakan, pemakaman Barok (38) dan Askar (30), dua anggota Mujahidin Indonesia Timur yang tewas oleh Satgas Operasi Tinombala di wilayah Pegunungan Biru, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, diserahkan kepada keluarganya yang ada di Bima.

"Berkaitan dengan rencana pemakaman, masih dikomunikasikan dengan pihak keluarganya, terserah maunya gimana, bisa dimakamkan di Poso, bisa juga dimana-mana, kita siap memfasilitasi," kata Brigjen Pol Firli di Mataram, Rabu.

Hal itu disampaikan Firli setelah Kapolres setempat ditugaskan untuk bertemu langsung dengan pihak keluarga Barok dan Askar yang berada di Bima.

Kapolres menyampaikan kepada pihak keluarganya di Bima, jenazahnya saat ini masih disemayamkan di Rumah Sakit Bhayangkara di Palu, Sulawesi Tengah. Untuk itu, pihaknya menyarankan agar pemakaman kedua jenazah dapat disegerakan.

"Kita ingin pemakamannya lebih cepat lebih baik, artinya setelah dilakukan proses identifikasi oleh forensik, pemakamannya bisa langsung di Poso, saran kita seperti itu kepada keluarganya," ujar Firli.

Identitas Barok alias Firdaus alias Daus alias Rangga dan Askar alias Jaid alias pak guru terungkap setelah aparat mencocokkan wajahnya dengan foto yang terpampang dalam daftar pencarian orang (DPO).

Kedua anak buah Santoso alias Abu Wardah ini diketahui memiliki peranan penting dalam kelompok sipil bersenjata MIT. Barok diketahui sebagai ahli dalam penyerangan, sedangkan Askar, ahli dalam merakit senjata dan bom.

Keahliannya itu diketahui berdasarkan pengakuan anggota kelompok sipil bersenjata MIT yang lebih dulu ditangkap hidup-hidup.

Keduanya dinyatakan tewas setelah baku tembak pada Senin (15/5) Siang, sekitar pukul 12.05 WITA, dengan Satgas Operasi Tinombala di daerah Simpang Angin, wilayah Pegunungan Biru, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Baku tembak terjadi saat Satgas Operasi Tinombala melakukan patroli rutin dan tanpa di sengaja bertemu dengan Barok dan Askar yang saat itu sedang bersama tujuh rekan lainnya.

Setelah Barok dan Askar berhasil dilumpuhkan, tujuh anggota lainnya melarikan diri dan tim satgas menemukan kedua jenazah beserta senjata api organik jenis SS1, satu pucuk senapan angin, dan sejumlah selongsong serta amunisi aktif.

Identitgas tujuh anggota yang melarikan diri dalam aksi baku tembak itu, antara lain Ali Muhammad alias Ali Kalora alias Ali Ambon asal Poso, Muhammad Faisal alias Namnung alias Kobar asal Poso.

Kemudian, lima lainnya yang berasal dari Bima, NTB, yakni Qatar alias Farel, Nae alias Galuh, Basir alias Romzi, Kholid dan Abu Alim. (*)