Kemantapan Jalan Nasional di NTB 98,74 Persen

id JALAN NTB

Saat ini hanya ada satu jalur jalan nasional lintas kabupaten dari Pelabuhan Lembar menuju arah timur Pulau Lombok, dan kondisinya sudah sangat padat
Mataram (Antara NTB) - Dinas Pekerjaan Umum Nusa Tenggara Barat mencatat kondisi kemantapan jalan nasional yang menjadi jalur utama untuk angkutan logistik dan arus mudik antar kabupaten dan provinsi sudah mencapai 98,74 persen atau 922,78 kilometer.

"Kaitan arus mudik, kondisi jalan raya tidak ada masalah. Jalur utama mulai dari Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat hingga Sape, Kabupaten Bima tidak ada masalah," kata Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum NTB Ahmad Machul di Mataram, Kamis.

Ia menyebutkan, untuk kondisi jalan nasional yang tidak mantap sepanjang 11,74 kilometer atau 1,26 persen tersebar di beberapa titik, salah satunya di Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa.

Jalan yang tidak mantap tersebut disebabkan berkurangnya fungsi akibat dari kondisi lapis kontruksi yang rusak.

Kerusakan jalan nasional tersebut salah satunya disebabkan karena tonase kendaraan yang melewati batas maksimum yang diperbolehkan sebesar 40 ton.

"Makanya itu pentingnya ada jembatan timbang untuk mengecek tonase setiap kendaraan besar dengan muatan berat yang akan melintasi jalan raya," ujarnya.

Menurut Machul, meskipun jalan nasional sudah mantap hampir 100 persen, bukan berarti tidak akan ada hambatan pada saat momen mudik Lebaran Idul Fitri 1438 Hijriah.

Sebab, ada sejumlah titik yang rawan macet karena kondisi lebar jalan yang relatif sempit dengan jumlah arus kendaraan yang melintas relatif padat, terutama pada waktu-waktu tertentu.

Misalnya, di ruas jalan Mantang, Kabupaten Lombok Tengah, dan ruas jalan Masbagik dan Labuhan Lombok, Kabupaten Lombok Timur. Sedangkan, di Pulau Sumbawa, relatif tidak ada hambatan.

Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya sudah mengusulkan ke pemerintah pusat agar dibangun jalur alternatif yang bisa memecah kepadatan arus kendaraan yang melintasi jalan nasional mulai dari Pelabuhan Lembar, menuju Kota Mataram hingga arah timur Pulau Lombok.

Dengan begitu, tidak hanya arus mudik yang menjadi lancar, namun juga arus komoditas antarpulau mulai dari Jawa, NTB hingga Nusa Tenggara Timur, tidak terhambat. Selain itu, arus transportasi pendukung pariwisata daerah menjadi lancar.

"Saat ini hanya ada satu jalur jalan nasional lintas kabupaten dari Pelabuhan Lembar menuju arah timur Pulau Lombok, dan kondisinya sudah sangat padat," kata Machul. (*)