Bupati Lombok Barat Nantikan Realisasi Pembangunan Bendungan Meninting

id Lombok Barat

Bupati Lombok Barat Nantikan Realisasi Pembangunan Bendungan Meninting

Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid. (FOTO ANTARA NTB/Ist)

"Saya berharap bendungan itu benar-benar terealisasi pembangunannya pada 2018"
Lombok Barat (Antara NTB) - Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid menantikan pembangunan bendungan di Meninting, Kecamatan Batulayar, segera terealisasi sebagai salah satu sumber pengairan sawah petani di wilayahnya.

"Saya berharap bendungan itu benar-benar terealisasi pembangunannya pada 2018. Kalau infrastruktur itu sudah ada, maka persoalan air untuk irigasi pertanian akan berkurang," katanya pada acara sinergitas pengelolaan sumber daya air berbasis peran serta masyarakat di Gerung, Selasa.

Ia mengatakan pembangunan bendungan Meninting merupakan salah satu prioritas di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam rangka realisasi pendanaan, tidak saja mengharapkan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melainkan juga bisa "menodong" Kementerian Keuangan.

Semua persoalan pembebasan lahan diharapkan menjadi tanggungan pusat. Sebab, kata Fauzan, uang Rp25 miliar untuk proses pembebasan lahan merupakan jumlah yang relatif besar.

Bahkan, jumlah dana sebesar itu bisa digunakan untuk membangun jalan sekian kilometer.

"Tapi bagi pemerintah pusat tidak ada artinya uang puluhan miliar itu," ucapnya pula.

Untuk sementara, kata dia, sebesar 25 persen dari total kebutuhan anggaran pembebasan lahan dibebankan kepada Pemkab Lombok Barat, dan 25 persen dibebankan ke Pemprov NTB. Kemudian sisanya sebesar 50 persen menjadi tanggungan pemerintah pusat.

"Itu untuk dana pembebasan lahan, tapi mudah-mudahan total seluruhnya menjadi beban pemerintah pusat," ucap Fauzan yang juga berkomitmen membantu proses pembebasan lahan.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lombok Barat I Made Arthadana, mengatakan pembangunan bendungan Meninting akan dibiayai oleh Kementerian PUPR.

Nilai anggaran yang dibutuhkan khusus untuk pembangunan bendungan saja sekitar Rp40 miliar. Realisasi anggaran tersebut akan dilakukan melalui Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I.

Menurut dia, pembangunan bendungan Meninting pada lahan seluas 114 hektare rencananya dilaksanakan pada 2018.

"Namun persoalannya saat ini adalah penyediaan lahan. Baik untuk daerah genangan maupun titik-titik dan akses jalan masuk," ujarnya.

Sementara untuk relokasi penduduk sekitar bendungan, Arthadana mengakui tidak terlalu banyak.

Namun pihaknya bersama Pemkab Lombok Barat akan memebentuk tim. Tujuannya untuk penanganan relokasi penduduk.

"Rumah dan penduduk yang terkena tentu akan diambil langkah selanjutnya untuk relokasi," katanya. (*)