Transaksi "Rinjani Travel Mart" Ditargetkan Rp20 Miliar

id RINJANI TRAVEL MART

Kalau 200 peserta, potensi nilai transaksinya bisa sampai Rp20 miliar sampai Rp30 miliar
Mataram (Antara NTB) - Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Barat menargetkan nilai transaksi dari penyelenggaraan "Rinjani Travel Mart" yang berlangsung 28-30 April 2017 di Lombok mencapai Rp20 miliar.

"Kalau 200 peserta, potensi nilai transaksinya bisa sampai Rp20 miliar sampai Rp30 miliar," kata Ketua DPD Asita NTB Dewantoro Umbu Joka di Mataram, Rabu.

Ia menjelaskan, nilai transaksi ini didasari jumlah peserta yang ikut sebanyak 200 buyers dari seluruh Indonesia, termasuk sejumlah negara, seperti Malaysia, Singapura, Korea Selatan dan Jepang. Dengan, target pasar terbesar dari Malaysia.

"Target kita ada 200 buyers, tetapi sekarang berkembang menjadi 223 buyers. Paling banyak dari Malaysia ada 84 travel agent yang ikut," katanya.

Menurut dia, dari sisi jumlah peserta penyelenggaraan RTM di tahun kedua ini lebih banyak dibanding RTM pertama di 2015 yang hanya di ikuti 150 buyers.

"Target kita tahun ini ada 200 buyers, tetapi sekarang berkembang menjadi 223 buyers yang mendaftar," katanya.

Meski demikian, Dewantoro menilai, angka tersebut masih tercapai mengingat pariwisata NTB, khususnya Pulau Lombok sedang "booming" setelah Pulau Bali di Indonesia.

Jika dilihat jangka panjang potensi transaksi yang bisa dicapai selama satu tahun saja bisa mencapai Rp60 miliar hingga Rp100 miliar dari penyelenggaraan RTM.

"Artinya, Lombok tidak murah-murah banget dan mahal-mahal banget," katanya.

Dewantoro mengatakan karena RTM ini berbeda dari Lombok Travel Mart (LTM), maka peserta wajib merupakan anggota Asita dan travel agent, tidak boleh perorangan karena sasaran utama RTM menjual semua potensi pariwisata NTB.

"Harapan kita mereka datang untuk jual NTB, sehingga ketika pulang mereka bisa menjual sehingga wisata NTB makin maju," katanya. (*)