Rata-rata Lama Sekolah Penduduk NTB Rendah

id RSL NTB

Rata-rata Lama Sekolah Penduduk NTB Rendah

ilustrasi - Potret kondisi pendidikan di Kabupaten Lombok Utara. (Foto ANTARA)

"Kondisi itu menjadi catatan penting dalam membangun kualitas manusia yang lebih baik"
Mataram (Antara NTB) - Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat mencatat rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas di provinsi itu tergolong rendah pada 2016 karena hanya 6,79 tahun atau setara kelas satu SMP.

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat (NTB) Isa Ansyori di Mataram, Senin (17/4), mengatakan rata-rata lama sekolah (RLS) NTB terpaut cukup jauh dengan RLS Nasional yang mencapai 7,95 tahun atau setara kelas dua SMP.

"Kondisi itu menjadi catatan penting dalam membangun kualitas manusia yang lebih baik," katanya.

Menurut dia, masih relatif rendahnya RLS penduduk NTB sebagai dampak dari relatif banyaknya penduduk usia 25 tahun ke atas yang putus sekolah dan tidak pernah bersekolah.

"Kondisi tersebut memang agak berat karena harus membelajarkan penduduk usia tua, beda dengan membelajarkan generasi sekarang," ujarnya.

Menurut dia, RLS NTB yang masih tertinggal jauh dari provinsi lain memberikan kontribusi terhadap pembentukan indeks pembangunan manusia (IPM).

IPM NTB saat ini berada di rangking 30 dari 34 provinsi di Indonesia, atau berada di atas Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua.

Untuk mencapai RLS yang ideal 15 tahun, lanjut Isa, pemerintah daerah di NTB, perlu memberikan perhatian lebih terhadap sektor pendidikan, mulai dari infrastruktur dan pengalokasian anggaran pendidikan.

Salah satu terobosan yang sudah dianggap efektif adalah pengalokasian anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari total APBD. Anggaran tersebut ada yang diarahkan untuk beasiswa dan dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Beasiswa dan dana BOS tersebut diharapkan terus dipertahankan untuk menjaga agar tidak ada siswa yang putus sekolah akibat terbebani dana pendidikan.

"Beasiswa dan dana BOS sudah efektif untuk menjaga siswa tidak putus sekolah dan mempermudah akses pendidikan," ucapnya.

Isa juga mendorong penduduk NTB usia 25 tahun ke atas untuk memanfaatkan program pendidikan paket yang disediakan pemerintah agar mereka bisa memperoleh ijazah kesetaraan.

"Program itu yang harus dibuka seluas-luasnya untuk penduduk usia 25 tahun ke atas. Tapi memang ada kendala karena banyak penduduk yang tidak pernah sama sekali bersekolah," katanya. (*)