Pupuk Kaltim Ambil Risiko Salurkan Urea Bersubsidi di Lombok Tengah

id Pupuk Urea

Pupuk Kaltim Ambil Risiko Salurkan Urea Bersubsidi di Lombok Tengah

Ilustrasi - Pupuk urea yang diproduksi PT Pupuk Kaltim. (ANTARA News) (1)

"Jatah pupuk urea bersubsidi untuk Kabupaten Lombok Tengah tahun 2016 sebanyak 22.494 ton sudah habis"
Mataram (Antara) - Manajemen PT Pupuk Kaltim Kantor Pemasaran Nusa Tenggara Barat terpaksa mengambil risiko dalam menyalurkan pupuk urea bersubsidi di luar kuota tahun 2016 untuk Kabupaten Lombok Tengah karena keadaan mendesak.

"Jatah pupuk urea bersubsidi untuk Kabupaten Lombok Tengah tahun 2016 sebanyak 22.494 ton sudah habis. Namun pada Desember ini petani di daerah itu mulai tanam padi," kata Kepala Kantor Pemasaran PT Pupuk Kaltim Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) Rachmansyah Ka`bah, di Mataram.

Ia mengatakan Bupati Lombok Tengah H M Suhaili sudah mengajukan permohonan penyaluran realokasi pupuk urea bersubsidi jatah tahun 2017 untuk disalurkan pada Desember 2016. Total pupuk urea yang dibutuhkan sebanyak 3.650 ton.

Permohonan penyaluran tersebut bisa dilakukan oleh Pupuk Kaltim Wilayah NTB dengan syarat ada jaminan dari bupati dan Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah.

Surat jaminan tersebut akan menjadi bukti kuat untuk menagih pembayaran realisasi penyaluran di Kementerian Pertanian yang menjalankan program pemberian pupuk bersubsidi bagi petani.

"Kami tinggal menunggu surat jaminan tersebut. Kalau tanpa jaminan dan dokumen itu Kementerian Pertanian tidak akan membayar pupuk bersubsidi yang sudah disalurkan. Makanya risiko ada pada kami sebagai produsen," ujarnya.

Rachmansyah mengaku sudah melaporkan realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi jatah tahun 2016 yang sudah mencapai 100 persen. Artinya jatah untuk 10 kabupaten/kota di NTB sebanyak 139.495 ton sudah habis sebelum akhir tahun.

"Kami sudah bersurat ke seluruh Dinas Pertanian di 10 kabupaten/kota terkait kuota pupuk urea bersubsidi tahun 2016 yang sudah habis disalurkan oleh Pupuk Kaltim," katanya.

Ia juga membantah isu yang beredar di Kabupaten Lombok Tengah tentang persediaan pupuk urea yang menipis.

Sebab, Pupuk Kaltim terus mendatangkan pasokan dari pabrik sesuai jadwal dengan kapal laut melalui Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, dan Pelabuhan Badas, Kabupaten Sumbawa.

"Stok pupuk di gudang kami tetap melimpah. Yang ada adalah kuota pupuk urea bersubsidi untuk NTB, termasuk Lombok tengah yang sudah habis. Jadi yang tersedia pupuk urea dengan harga komersial atau tidak disubsidi. Jumlah tidak terbatas," ujarnya.

Pihaknya mempersilakan para petani jika ingin membeli pupuk urea nonsubsidi. Namun harganya sebesar Rp4.500 per kilogram (kg) atau jauh lebih mahal dibanding harga pupuk urea bersubsidi sebesar Rp1.800/kg.

"Tapi kalau kami mengikuti permintaan untuk menyalurkan pupuk bersubsidi di luar kuota yang dijatahkan Kementerian Pertanian, risiko ada pada kami, pemerintah tidak akan mau bayar," kata Rachmansyah. (*)