PLN NTB Targetkan Rasio Elektrifikasi 90 Persen

id PLN NTB

PLN NTB Targetkan Rasio Elektrifikasi 90 Persen

Mural terbaik dalam lomba mural memperingati Hari Listrik Nasional yang digelar PLN Wilayah NTB. (ANTARA NTB/Awaludin) (1)

"Rasio elektrifikasi di NTB saat ini baru mencapai 76 persen"
Mataram (Antara NTB) - PT Perusahaan Listrik Nasional Wilayah Nusa Tenggara Barat terus melakukan berbagai pembangunan pembangkit dan jaringan listrik untuk mencapai target rasio elektrifikasi pada 2019 di atas 90 persen.

"Rasio elektrifikasi di NTB saat ini baru mencapai 76 persen, masih ada 24 persen masyarakat yang belum terlistriki," kata General Manager PT PLN Wilayah NTB Karyawan Aji di Mataram.

Rasio elektrifikasi menandakan tingkat perbandingan jumlah penduduk yang menikmati listrik dengan jumlah total penduduk di suatu wilayah atau negara.

Kebutuhan listrik di NTB, menurut Karyawan, terus berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi.

Perkembangan kebutuhan listrik di NTB, hingga September 2016 mencapai 14,62 persen. Angka tersebut sudah melampaui target PLN, yaitu 11,05 persen.

Bahkan, untuk kategori bisnis mencapai 20 persen. Pertumbuhan ini termasuk yang tinggi di Indonesia.

Karyawan mengatakan, untuk mengimbangi pertumbuhan permintaan listrik dan pencapaian target rasio elektrifikasi hingga 2019, pihaknya telah membuat proyeksi untuk membangun beberapa pembangkit baru dan mengembangkan jaringan transmisi.

"Pembangunan tersebut masuk ke dalam program 35.000 mega watt (MW) yang menjadi program pemerintah," ujarnya.

Di Pulau Lombok, kata dia, akan membangun beberapa pembangkit, di antaranya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) IPP di Kabupaten Lombok Timur, berkapasitas 2x25 MW yang akan selesai pada awal 2017, dan PLTU Lombok Peaker berkapasitas 150 MW yang ditargetkan akan selesai pada 2019.

Untuk Pulau Sumbawa, PLN akan membangun beberapa pembangkit, di antaranya PLTU berkapasitas 2x7 MW di Kabupaten Sumbawa Barat, yang akan beroperasi pada 2017, dan Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) berkapasitas 50 MW di Badas, Kabupaten Sumbawa, yang akan selesai pada 2018.

"Di Kabupaten Bima, kami juga sedang membangun PLTU berkapasitas 2x10 MW dan PLTMG berkapasitas 50 MW yang akan beroperasi pada 2018," kata Karyawan.

Selain pembangkit, PLN juga membangun transmisi. Karyawan menyebutkan, dari total 305 tapak tower transmisi yang akan dibebaskan di Pulau Lombok, pihaknya telah menyelesaikan 255 tapak tower dan masih memiliki kekurangan sebanyak 50 tower yang belum dibebaskan.

Sementara di Pulau Sumbawa, PLN telah membangun 580 tapak tower dan masih kurang 185 tapak tower yang belum bebas.

"PLN juga akan melakukan interkoneksi jaringan transmisi di Bima dan Sumbawa. Interkoneksi jaringan ini tentunya akan memperkuat sistem kelistrikan yang ada," ujarnya. (*)