Dubai (ANTARA News) - Pangeran Arab Saudi, Turki Saud al-Kabir, telah menjalani eksekusi pada Selasa setelah pengadilan menyatakan ia bersalah menembak hingga mati seorang warga Saudi, kata laporan media resmi.
Laporan tidak menyebutkan dengan cara apa eksekusi terhadap Pangeran Turki itu dilakukan. Namun, sebagian besar orang yang dihukum mati di kerajaan Arab Saudi menjalani hukuman dengan cara kepala mereka dipenggal dengan pedang.
Pangeran Turki sebelumnya telah menyatakan bersalah menembak hingga tewas Adel al-Mohaimeed setelah perkelahian, kata kementerian dalam negeri dalam pernyataan yang dimuat oleh kantor berita SPA.
Para anggota keluarga kerajaan Arab Saudi yang sedang berkuasa jarang terkena eksekusi. Salah satu kasus paling mengemuka di kalangan kerajaan adalah ketika Faisal bin Musaid al Saud, yang membunuh pamannya Raja Faisal, menjalani eksekusi pada 1975.
Keluarga kerajaan diperkirakan beranggotakan beberapa ribu orang.
Mereka menerima tunjangan bulanan dan sebagian besar pangeran senior memiliki kekayaan dalam jumlah besar serta kekuasaan politik.
Namun, hanya sebagian kecil dari keluarga kerajaan yang memiliki jabatan-jabatan penting pada pemerintahan.
"Pemerintah... bertekad untuk menjaga ketertiban, menstabilkan keamanan serta menjunjung tinggi keadilan dengan menerapkan aturan-aturan yang ditentukan oleh Allah (Tuhan, red)...," kata pernyataan kementerian itu, demikian dilansir Reuters.
(Uu.T008)
Editor: Ruslan Burhani
(*)
Berita Terkait
Bahas situasi Gaza, Presiden Iran telepon putra mahkota Arab Saudi
Kamis, 12 Oktober 2023 18:00
Newcastle resmi dibeli konsorsium Putra Mahkota Arab Saudi
Jumat, 8 Oktober 2021 5:22
Newcastle, Pangeran Arab, dan dugaan pelanggaran HAM
Rabu, 22 April 2020 7:01
Arab Saudi pakai Twitter untuk mata-matai Khashoggi?
Senin, 22 Oktober 2018 13:50
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18