DPRD Desak Ketua KONI NTB Mundur

id KONI NTB

DPRD Desak Ketua KONI NTB Mundur

Wakil Ketua DPRD NTB H Abdul Hadi.

Usul saya penggantinya diberikan kepada orang yang kapabel. Namun, tentunya siapa pengganti dan seperti apa proses serta mekanismenya, serahkan semua kepada pengurus
Mataram (Antara NTB) - Sejumlah anggota DPRD Nusa Tenggara Barat mendesak Ketua KONI NTB Andy Hadianto mundur dari jabatannya karena gagal memenuhi target 15 mendali emas pada PON XIX Jawa Barat.

"Karena pak Andy Hadianto sudah mengatakan seperti itu, saya kira dia harus memenuhi omongannya untuk mundur. Bahkan, sebagai pemimpin dia harus `gentleman` dan harus legowo," kata Wakil Ketua DPRD NTB H Abdul Hadi di Mataram, Senin.

Abdul Hadi, menuturkan meski secara capaian mendali kontingen NTB pada PON XIX Jabar 2016 memperoleh 11 emas, 10 perak, dan 18 perunggu dengan perolehan 39 mendali. Sedangkan, di PON XVIII tahun 2012 di Riau, NTB meperoleh 11 emas, 5 perak, dan 8 perunggu atau 24 mendali.

Namun, ia menilai prestasi NTB di PON XIX Jabar mengalami penurunan. Pasalnya, di PON XIX Jabar jumlah cabang olah raga yang di ikuti NTB lebih banyak, kemudian secara peringkat di PON XIX Jabar, posisi NTB berada di urutan 14. Sementara di PON XVIII Riau tahun 2012, meski cabang olah raga yang diikuti lebih sedikit, tetapi posisi NTB berada di urutan 12.

"Kita sangat mengapresiasi perolehan yang telah diraih para atlet NTB di PON Jabar, walau pun sisi angka perolehan mendali emas belum terpenuhi. Tetapi di sisi lain meski di PON Riau kita ikuti cabang olah raga sedikit, namun hasilnya meningkat," jelasnya.

Karena itu, menurut politisi PKS tersebut, sudah sepantasnya Andy Hadianto meletakkan jabatannya sebagai Ketua KONI NTB dan menyerahkan posisinya kepada yang lain.

"Usul saya penggantinya diberikan kepada orang yang kapabel. Namun, tentunya siapa pengganti dan seperti apa proses serta mekanismenya, serahkan semua kepada pengurus," ucapnya.

Abdul Hadi, meminta agar seluruh pihak membuat ruang seluas-luasnya kepada siapa pun yang ingin menggantikan Andy Hadiato sebagai Ketua KONI NTB.

"Jangan sampai ada orang yang mumpuni. Jangan ditutup-tutupi kalau ada yang lebih baik, kalau memungkinkan lebih baik yang bisa fokus," terangnya.

Selain itu, Abdul Hadi juga mengusulkan agar Ketua KONI NTB ke depan harus memiliki kemampuan komunikasi lintas sektoral yang akan dipilih kembali pada 2017 mendatang. Artinya, Ketua KONI selanjutnya harus memiliki kemampuan komunikasi lintas baik vertikal dan horizontal.

"Horizontal itu harus mampu berkomunikasi dengan pelatih, sementara vertikalnya komunikasi di level pusat agar mendapat dukungan anggaran. Bukan sekedar pelaku, tapi memiliki kemampuan komunikasi," imbuhnya.

Bahkan, ia sangat setuju apabila pada pemilihan Ketua KONI NTB yang baru terlebih dahulu melalui proses penjaringan, sehingga bisa diperoleh calon yang terbaik.

"Bagus kalau ada penjaringan Ketua KONI, mencari yang terbaik menjadi ketua," tegasnya.

Meski demikian, ia juga mengkritik Ketua KONI NTB sekarang agar tidak terlalu muluk-muluk menargetkan sesuatu, tanpa ada perhitungan matang.

"Kalau saya ibaratkan seperti menangkap belalang, kemudian ditaruh di ketiak. Maka yang terjadi akan lepas," kata Abdul Hadi.

Hal senada juga diutarakan, Ketua Fraksi Gerindra DPRD NTB H Hamja juga mendesak agar Ketua KONI NTB Andy Hadianto bisa menepati janjinya untuk mundur dari jabatannya, karena telah berkomitmen apabila tidak mampu menembus target 15 mendali emas di PON Jabar September 2016.

"Pemimpin itu harus berani bertanggungjawab dengan ucapannya, mundur saja kalau sudah tidak mampu," ucap Hamja. (*)