KP3 Poto Tano Gagalkan Aksi Pengiriman Ribuan Bibit Lobster

id bibit lobster

"Ribuan bibit lobster ini diamankan dari sebuah bus angkutan umum yang hendak menyeberang ke Lombok pada Rabu siang, sekitar pukul 12.30 Wita,"
Mataram, (Antara NTB) - Anggota Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Rabu, berhasil menggagalkan aksi pengiriman sepuluh kantong plastik bening berisi 4.300 ekor bibit lobster.

"Ribuan bibit lobster ini diamankan dari sebuah bus angkutan umum yang hendak menyeberang ke Lombok pada Rabu siang, sekitar pukul 12.30 Wita," kata Kabid Humas Polda NTB AKBP Tri Budi Pangastuti di Mataram, Rabu.

Anggota KP3 Poto Tano, berhasil menggagalkan aksi pengiriman itu berdasarkan informasi yang diterima dari masyarakat. Informasinya menyebutkan, akan ada pengiriman ribuan bibit lobster asal Lunyuk, Kabupaten Sumbawa Besar, tujuan Mataram.

Menindaklanjuti informasi tersebut, anggota KP3 Poto Tano langsung melakukan pemeriksaan terhadap seluruh kendaraan yang hendal menyeberang dari pelabuhan setempat. Dari hasil pemeriksaan, sepuluh kantong plastik bibit lobster itu ditemukan dalam bagasi salah satu bus Damri dengan nomor polisi DR 7383.

Menurut keterangan supir dan kondektur bus angkutan umum, sepuluh kantong plastik bening yang dikemas dalam sebuah kardus tersebut adalah barang titipan seorang warga asal Lunyuk, Kabupaten Sumbawa Besar. Namun, terkait dengan identitasnya, kondektur dan supir mengaku tidak mengetahuinya.

"Mereka mengatakan kalau lobster ini akan diambil di Terminal Damri di Mataram," ucapnya.

Lebih lanjut, kini seluruh barang bukti telah diamankan di kantor Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Cabang Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat.

Begitu juga halnya dengan supir bus angkutan umum yang berinisial KU (35) dan kondekturnya, HE (38), keduanya hingga kini masih diamankan di kantor KP3 Poto Tano.

"Mereka masih diamankan untuk proses penyidikan lebih lanjut, karena sampai saat ini anggota masih memburu oknum pengirimnya," kata Tri Budi.(*)