Anggota DPR prihatin keamanan wisawatan Gunung Rinjani

id Willgo Zainar

Anggota DPR prihatin keamanan wisawatan Gunung Rinjani

Sejumlah wisatawan asal Belanda melihat panorama gunung Rinjani (3.726 mdpl) saat berada diatas kapal fery Darma Santosa yang melintas di Selat Alas, Pototano, Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB. (1)

"Ini menjadi keprihatinan kita semua di saat NTB sebagai salah satu dari 8 provinsi yang dijadikan andalan pariwisata Indonesia"
Mataram (Antara NTB) - Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra H Willgo Zainar prihatin dengan keamanan wisatawan di Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, setelah adanya kasus pencurian barang milik empat pendaki asal Jerman.

"Peristiwa yang dialami warga Jerman itu menjadi keprihatinan kita semua di saat NTB sebagai salah satu dari delapan provinsi yang dijadikan andalan pariwisata Indonesia," kata H Willgo Zainar di Mataram, Minggu.

Petugas Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menerima laporan terkait pencurian barang milik empat pendaki asal Jerman pada Kamis (8/10). Barang-barang yang hilang berupa berupa tas, topi, selimut tidur, uang euro serta beberapa barang perlengkapan mendaki.

Menurut Wilgo, kasus pencurian barang milik pendaki asal Jerman merupakan masalah yang memalukan sekaligus menghantam wajah NTB yang sedang giat-giatnya promosi pariwisata.

"Masalah itu harus diusut tuntas oleh kepolisian agar tidak terulang lagi di kemudian hari," ujar anggota Badan Anggaran DPR RI daerah pemilihan NTB ini.

Willgo menyarankan ada penempatan polisi hutan atau polisi pariwisata di setiap pos pemberangkatan menuju jalur pendakian Gunung Rinjani dan di setiap pos peristirahatan yang tersebar di jalur pendakian.

Dengan demikian para pendaki bisa lebih cepat memperoleh bantuan ketika menghadapi masalah ketika melakukan pendakian.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra NTB ini juga menginginkan para pemandu atau "porter" dan pendaki harus mendaftarkan diri di pos pemantauan yang sudah disiapkan oleh pengelola TNGR.

"Pemandu juga harus memiliki identitas jelas dan terorganisasi agar mudah dilakukan pengawasan," katanya.

Willgo juga mendorong masyarakat lokal membuat aturan adat terkait keamanan di kawasan Rinjani untuk melindungi para wisatawan yang melakukan pendakian. Aturan adat itu bisa menjadi panduan bagi para pemandu yang mendampingi para wisatawan.

Ia juga meminta ada standar tarif pendakian Gunung Rinjani yang jelas sehingga standar operasional prosedur (SOP) jelas.

Para pendaki juga harus menjaga kebersihan dan kelestarian kawasan Gunung Rinjani.

"Intinya semua pihak harus bisa menciptakan rasa aman dan nyaman untuk semua dan kelestarian, kebersihan serta keindahan Rinjani sebagai geopark dapat terjaga," kata Willgo. (*)